Instruksi tentang pembagian fee terkait proyek-proyek kementerian terkait Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berasal dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Pengakuan itu datang dari mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Angelina Sondakh, saat bersaksi untuk terdakwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (14/08).
“Saya hanya ditugaskan untuk Kemendiknas, 5 persen ya mbak Angie untuk ke DPR. Semua dikatakan Pak Nazar 1 persen untuk komisi, 1 persen untuk pimpinan banggar, dan 3 persen untuk fraksi urusan Nazar. Mbak Angie memantau 1 persen saja yang penting di komisi uang parkir jatah Demokrat diberikan," terang perempuan yang akrab disapa Angie itu.
Menurut Angie, adanya pembahasan fee ini tidak diketahui Anas Urbaningrum. "Pak Anas tidak tahu. Yang perintahkan langsung Pak Nazar. Pak Anas tidak pernah ikut campur proyek-proyek ini karena Pak Nazar yang memerintahkan," ujar dia.
Angie menyebut Nazar juga yang berinisiatif mengumpulkan uang untuk kongres Demokrat yang diklaim Nazar untuk Anas. Sepengetahuannya, Anas tidak pernah berbicara soal kebutuhan dana pemenangan.
“Saya posisinya waktu itu bukan siapa-siapa, saya tidak berani nanya ke Pak Anas apa ini betul. Kami tidak berani bertanya langsung. Tidak ada kata-kata Pak Anas," ujar Angie.
Dalam kesaksiannya, Angie sempat sesenggukan ketika memberi keterangan. Angie bicara terbata-bata ketika menerangkan instruksi Nazaruddin yang mengingatkannya kepada almarhum suaminya, Adjie Massaid. “Kami diminta uang," ujar Angie.
Tapi saat itu suami Angie, almarhum Adjie hanya bisa menyumbang Rp150 juta. Alasannya, Angie dan suaminya saat itu mengeluarkan banyak uang usai pemilihan legislatif.
“Kami tidak punya uang banyak sehingga almarhum menyumbang Rp150 juta atas permintaan Nazar. Pak Nazar bilang, ini kurang sekali karena kita butuh banyak," sebut Angie.
Saat itu Nazar meminta Angie menuruti keinginannya. Saat itu Nazar berjanji akan memberikan kursi Ketua Komisi di DPR. “Kalau mau almarhum di komisi V. Mbak Angie ikuti kata-kata saya saja, nanti saya upayakan Mas Adjie menjadi ketua komisi V," ujar Angie.
Menurut Angie, Nazar meminta Angie yang berada di komisi V DPR untuk tidak mengkritisi program kementerian yang dipegang kader Demokrat. Selain itu Angie diminta memantau fee dari proyek Kemendiknas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved