Pengamat Politik dan Keamanan, Muhammad Sutisna, mengatakan, larangan penjualan LPG 3 Kg atau gas melon di pedagang eceran seakan sudah diskenariokan agar citra Presiden Prabowo Subianto di mata rakyat menjadi buruk.
Sebab, kata Sutisna, kekisruhan gas melon berawal dari kebijakan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Mirisnya, kebijakan tersebut ternyata bukan instruksi langsung dari Presiden Prabowo.
"Ini semacam ada skenario untuk membenturkan Presiden dengan rakyatnya. Padahal kita lihat ketulusan seorang Presiden Prabowo kepada rakyat tak perlu diragukan," kata Muhammad Sutisna kepada wartawan, Selasa (4/2/2025).
Sutisna mengatakan, melihat kemarahan rakyat saat ini diharapkan Prabowo tidak tinggal diam agar suasana di kalangan masyarakat bawah tidak semakin gaduh.
Menurut Sutisna, Presiden Prabowo perlu mengevaluasi menteri di Kabinet Merah Putih yang acapkali membuat gaduh dan memiliki agenda tertentu.
Sutisna mengatakan, Prabowo juga perlu melakukan filterisasi siapa saja menteri yang masih loyal kepada rakyat sesuai dengan garis perjuangan Presiden.
“Jangan seperti Menteri Bahlil yang tiba-tiba mengeluarkan kebijakan kontroversial tanpa adanya sosialisasi jelas. Menteri seperti ini sudah sangat layak dicopot," pungkas Sutisna. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved