Bank Dunia saat ini sedang bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan investigasi kasus dugaan korupsi dalam dua proyek yang didanai Bank Dunia. Proyek senilai US$4,7 juta itu adalah proyek Transportasi Wilayah Indonesia Timur dan proyek Infrastruktur Jalan Strategis di Indonesia Bagian Timur.
Kepala Perwakilan Bank Dunia Andrew Steer seusai bertemu dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Rijana Hardjapamekas di Kantor KPK, Jakarta, Senin (28/8), menjelaskan, Bank Dunia menghargai apa yang saat ini sedang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menindak kasus korupsi yang terjadi. Namun, Bank Dunia juga sedang mempertimbangkan penjatuhan sanksi bagi Indonesia berupa pengembalian dana kedua proyek tersebut yang bernilai US$4,7 juta.
"Kami bekerja sangat erat untuk melakukan investigasi sekarang ini. Menurut kami, pemerintah telah melakukan hal yang benar. Ini bukan persoalan antara Bank Dunia dan proses pengembalian uang. Namun, yang terpenting kami menghargai upaya Pemerintah Indonesia menuntaskan kasus korupsi yang terjadi. Ini sebuah kerja sama yang bagus," ujar Andrew Steer.
Sementara itu, menurut Wakil Ketua KPK Erry Rijana Hardjapamekas, KPK dan Bank Dunia telah saling menukar informasi. Soal data investigasi Bank Dunia atas dua proyek jalan di bagian timur Indonesia, Erry mengatakan, KPK baru memperoleh informasi secara lisan. KPK masih menunggu data investigasi Bank Dunia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved