Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan pemotongan suku bunga bank pertama kalinya sejak Juli 2012. ECB menurunkan suku bunga ke rekor terendah yaitu 0,5%, Rabu (02/05) waktu setempat.
Data ekonomi yang lemah dan pengangguran di 17 negara anggota menyebabkan mata uang tunggal mereka melemah. Euro turun lebih dari 1% terhadap dolar AS menjadi US$1.304.
Presiden ECB Mario Draghi menjelaskan, pendapatan domestik bruto (PDB) zona euro kini menurun selama 5 kuartal berturut-turut. "Sentimen melemahnya ekonomi diperkirakan juga memanjang hingga ke musim semi tahun ini," kata Mario Draghi, dilansir dari The Guardian, Jumat (03/05).
Menurut Draghi, dalam rangka membawa rasio utang kembali pada jalurnya, negara-negara kawasan euro tidak harus mengurangi defisit anggaran pemerintah. Melainkan segera melakukan reformasi struktural untuk saling memperkuat keberlanjutan fiskal dan potensi pertumbuhan ekonomi.
ECB memupus harapan untuk mengumumkan serangkaian kebijakan untuk bisa membuka kembali pemblokiran pinjaman bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang sering tidak bisa mengakses pinjaman ke bank dengan jumlah terjangkau.
Langkah ECB ini dipicu menurunnya aktivitas pabrik di Jerman, negara ekonomi terbsar di Eropa dan eksportir terbesar kedua di dunia setelah Cina.
Penurunan yang terjadi ini sudah memasuki bulan kedua, menyusul anjloknya permintaan barang industri dari Cina dan penurunan penjualan mobil di seluruh zona euro, termasuk Prancis, Italia, dan Spanyol yang pada akhirnya merusak prospek pertumbuhan ekonomi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved