Daeng Koro, aktor intelektual kelompok teroris di Poso, tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Desa Sakinah kecamatan Parigi Utara, Sulawesi Tengah, Minggu (05/04). Selain Daeng, seorang anak buahnya juga tewas dalam baku tembak itu.
"Ditangkap juga salah seorang kelompoknya (Daeng Koro) di KM 16 kebun kopi. Dua-duanya ini merupakan satu kelompok yang terjadi kontak tembak di Desa Sakinah kecamatan Parigi Utara. Dua-duanya meninggal dunia," ujar Wakapolri Komjen Badrodin Haiti dalam jumpa pers di Mapolda Sulteng, kemarin.
Badrodin mengatakan, kepolisian masih akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok lain yang ikut melakukan teror dan membuat resah masyarakat. "Tentu upaya Polri tetap harus melakukan pengejaran terhadap kelompok-kelompok yang lain karena mereka sudah membuat teror dan mengganggu ketentraman dan keamanan masyarakat. Oleh karena itu, pengejaran terhadap kelompok ini terus dilakukan dan ditingkatkan," jelasnya.
Daeng Koro yang merupakan pecatan TNI ini dianggap paling berbahaya dibanding Santoso. Ia adalah mantan anggota Kopassus yang dipecat tahun 1992. Dengan keahlian militer yang dimilikinya itu, dia merekrut dan membentuk kelompok para militer untuk meneror aparat dan masyarakat Poso.
© Copyright 2024, All Rights Reserved