Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan memulai lawatan kerjanya selama empat hari ke Oslo, Norwegia. Pesawat Kepresidenan yang bertolak dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, pukul 19.00 WIB malam. Presiden akan menghadiri konferensi pengelolaan hutan dan perubahan iklim.
Presiden berada di Oslo untuk menghadiri konferensi internasional membahas pengelolaan hutan dan perubahan iklim pada 26-27 Mei 2010 atas undangan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg. Dalam konferensi tersebut, Presiden bertindak sebagai co-chairman yang akan memimpin forum bersama dengan PM Norwegia.
Dijadwalkan konferensi ini akan dihadiri oleh perwakilan dari 40 negara serta sejumlah pemimpin negara seperti Denmark, Guyana, dan Gabon.
Konferensi bertujuan untuk memfasilitasi kemitraan sukarela antara negara maju dan negara berkembang yang memiliki hutan tropis untuk pelaksanaan mekanisme pengurangan emisi dari penggundulan dan perusakan hutan di negara berkembang (REDD+). Pertemuan di Oslo tersebut diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan rinci mengenai mekanisme REDD+ yang bisa segera diterapkan.
Selama berada di Norwegia, Presiden juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Norwegia untuk menandatangani Letter of Intent (LOI) di bidang kehutanan. Kerjasama dengan Norwegia tersebut merupakan yang pertama di bidang kehutanan.
Ikut beserta rombongan, antara lain Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Terdapat juga tiga kepala daerah, yaitu Gubernur Kalimantan Timur Awang Faruk, Gubernur Papua Barnabas Suebu, serta Gubernur Riau Rusli Zainal.
Bertemu Abbas
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Presiden dijadwalkan akan kembali pada Jumat 28 Mei 2010 dan tiba di tanah air pada Sabtu 29 Mei pagi. “Karena sore harinya saya dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Insya Allah mendarat di Halim untuk pertemuan bilateral," terang SBY.
Agenda pembicaraan antara kedua pemimpin negara ini adalah kemajuan proses penyelesaian konflik Palestina-Israel. Presiden menegaskan, Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina yang kini sudah memasuki babak baru. Bersama dengan beberapa negara sahabat aktif untuk terus mempersiapkan pemerintahan baru negara Palestina yang merdeka dan mandiri. "Indonesia sebagai koordinator dalam upaya capacity bulding membangun pemerintahan Palestina," ujar Kepala Negara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved