Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru, diminta untuk tidak mengindahkan tekanan politik untuk terus mengusut kasus Bank Century yang sama sekali tidak ada unsur korupsinya. KPK harus jeli melihat mana kasus yang sebenarnya merugikan rakyat dan bangsa ini.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru, diminta untuk tidak mengindahkan tekanan politik untuk terus mengusut kasus Bank Century yang sama sekali tidak ada unsur korupsinya. KPK harus jeli melihat mana kasus yang sebenarnya merugikan rakyat dan bangsa ini.
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyikapi gencarnya permintaan pada KPK untuk menuntaskan kasus Bank Century.
“Saya kira KPK harus jeli melihat kasus-kasus yang akan ditanganinya dengan kepemimpinan yang baru. Kasus Century jelas hanya pepesan kosong, tidak ada unsur korupsinya. Kalau KPK mau lebih baik mengusut kasus Lapindo, pajak, BLBI dan badan anggaran,” ujar Ruhut kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (07/12).
Kasus-kasus yang disebutkannya itu, tegas Ruhut, sangat jelas unsur kerugian negaranya dan tidak sulit untuk membuktikan hal itu. Rakyat pun menurutnya merasakan dampak langsung dari penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan terkait kasus-kasus itu. Rakyat menurutnya, tidak bisa dibodohi dan tahu sebenarnya siapa-siapa yang bersalah dan menyengsarakan mereka.
“Kasus Lapindo, pajak, BLBI, mafia anggaran, jelas kok siapa atau partai mana yang bermain dan mendapatkan keuntungan. Rakyat tidak bodoh dan bisa melihat sendiri. Semua kasus itu jelas unsur kerugian negara dan rakyat langsung juga dirugikan. Memangnya rakyat tidak tahu siapa pemain besar anggaran di DPR? Rakyat sudah tahu semua dan saya kira tinggal tunggu waktu saja sampai hal itu terbongkar?,” tegas Ruhut, namun enggan menjawab ketika ditanyakan apakah yang dimaksudnya pemain anggaran terbesar itu adalah politisi Golkar."Rakyat sudah tahu," tegasnya sekali lagi.
Dirinya pun menantang partai-partai yang mengusung Century, untuk berani juga membongkar kasus itu dan jangan terus berupaya menutupi kasus-kasus yang mereka hadapi dengan menunjuk hidung partai lain terus menerus. “Berani tidak mereka bongkar itu semua?Kita bongkar semua, siapa terbukti tembak mati?,” ujar Ruhut menantang.
Sementara itu ditanyakan mengenai PNS muda yang memiliki rekening miliaran rupiah, Ruhut pun menyampaikan bahwa yang harus diusut bukan hanya PNS muda, tapi juga yang tua-tua termasuk yang sudah pensiun. Kekayaan yang mereka miliki harus diusut tuntas darimana mereka mendapatkannya.
“Yah contohnya itu, Fuad Bawazier. Jangan terlalu banyak bacot, seperti dia bersih. Melihat harta kekayaannya, berani tidak dia jika dilakukan pembuktian terbalik. Jangan sok paling bersih, ente siapa? Ente mantan Dirjen Pajak dan sebentar menjadi menteri. Dia salah satu orang yang buat hancur ekonomi kita,” tegasnya.
Dirinya pun mengingatkan Fuad bahwa masih ada Tap MPR yang isinya memerintahkan untuk mengusut Orde Baru dan kroni-kroninya. “Dia jelas kroni orde baru sampai sekarang belum diusut-usut. Biar kapok nanti kalau dia diusut darimana mendapatkan kekayaannya yang luar biasa itu,” tandasnya.
© Copyright 2025, All Rights Reserved