Indonesia adalah negara dengan diversitas kultural terbesar di dunia. Sebaran ratusan gunung api, patahan dan sesar yang melingkupi ribuan kepulauan. Selain menyimpan kekayaan budaya, Indonesia juga menyimpan catatan tentang bencana besar yang pernah terjadi, termasuk katastropik purba.
Kajian dalam mitigasi bencana juga dapat memanfaatkan kekayaan budaya tersebut. Pendataan budaya di Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan terbaru dalam bidang matematika, fisika, kimia, komputer, biologi evolusioner, dan lainnya dapat digunakan untuk meneliti sejarah kebencanaan Indonesia di masa lalu.
Dikemukakan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, pihaknya telah melakukan koordinasi dan mendapatkan paparan dari berbagai pihak dalam kaitan pendataan budaya di Indonesia. Tujuanya, untuk mengetahui sejarah kebencanaan Indonesia dari berbagai ragam Budaya Indonesia, seperti pada; cerita-cerita rakyat, lagu daerah, motif dan ukiran pada kain dan bangunan, serta arsitektur dan lainnya.
Salah satu kajian menarik, adalah yang dilakukan oleh Bandung Fe Institute (BFI) dan Indonesia Archipelago Cultural yang telah melakukan pendataan sekitar 15 ribu data artefak budaya dan sedikitnya telah menghasilkan 24 karya penelitian di level internasional dengan memanfaatkan perkembangan terbaru dalam bidang matematika, fisika, kimia, komputer, biologi evolusioner, dan lainya.
BFI dan IAC telah menghasilkan puluhan software untuk inovasi kebudayaan yang dapat menjadi pilihan baru dalam mengedukasi masyarakat dan pelajar dalam mempelejari kebudayaan Indonesia serta kejadian bencana alam di masa lalu yang berpotensi untuk terjadi kembali.
"Lebih penting dari itu, apa yang dipaparkan para peneliti muda yang dikenalkan Prof.Yohanes Surya kepada saya ini ternyata juga memuat pola-pola mitigasi dan lokasi-lokasi bekas bencana purba," kata Andi Arief.
Untuk mengapresiasi semangat dan kerja nyata dari para peneliti ini, Andi berjanji akan memfasilitasi mereka untuk memaparkan lebih jauh hasil penelitian di Binagraha pada 12 Desember 2011 di depan para pemegang kebijakan dan tokoh-tokoh nasional.
"Ini bisa menjadi revolusi sains dan transformasi sosial dan ekonomi, karena dalam menghadapi kembali potensi bencana-bencana besar yang dulu pernah menenggelamkan peradaban-peradaban besar di Indonesia, kita perlu merevitalisasi budaya ke arah mitigasi," pungkas Andi.
© Copyright 2025, All Rights Reserved