Indonesia mendukung proses demokrasi yang tengah berlangsung di Myanmar dan mendukung kelanjutan proses tersebut dapat berlangsung baik sehingga membawa negara tersebut menjadi lebih baik. Proses demokrasi di Myanmar patut mendapat apreasiasi.
Sikap tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka pertemuan Bali Democracy Forum IV di Bali International Convention Centre, Bali, Kamis siang (08/112).
"Pada awal tahun 2011 ini, di Asia Tenggara, Myanmar melangsungkan pemilihan umum dan saat ini tengah menghadapi transisi politik sebagai bagian dari peta jalan demokrasi," kata SBY .
Indonesia, ujar SBY, memberikan dukungan atas kemajuan demokrasi yang tengah berlangsung. “Kami memberikan dukungan kepada mereka untuk melanjutkan proses pembangunan demokrasi dan reformasi untuk mencapai perdamaian dan rekonsiliasi yang abadi," kata Presiden.
Pada bagian lain, Presiden juga menyinggung tentang proses demokrasi yang berlangsung di Timur Tengah dan Afrika Utara. "Kita lihat perkembangan di Timur Tengah dan Afrika Utara yang kita kenal dengan Arab Spring menghasilkan perubahan yang sama sekali kita tidak bisa prediksi," kata Presiden.
Kata Presiden, yang terjadi di negara-negara tersebut adalah masyarakat meminta ruang untuk dapat lebih bebas berekspresi dan menyampaikan pendapat. "Ini menunjukkan bahwa pemerintahan yang efektif perlu memberikan support pada civil society," katanya.
Kata SBY, mengatakan masih sangat dini untuk mengetahui apakah proses demokrasi bisa berlangsung dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan. “Berkaca dari pengalaman Indonesia, lebih amannya kita berasumsi bahwa tahun-tahun awal lebih sulit sebelum mencapai keberhasilan," katanya.
Dalam penyelenggaraan Bali Demokrasi Forum IV yang berlangsung hingga Jumat (09/12) ini, ada 8 kepala negara atau setingkat kepala pemerintahan dari negara sahabat hadir. Para kepala negara atau setingkat kepala pemerintahan yang hadir yaitu Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa, Perdana Menteri Mongolia Sukhbataar Batbold, Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad Bin Jassim Bin Jabr Al-thani, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay dan Deputi Perdana Menteri Turki Bullent Arinc.
Presiden Yudhoyono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peningkatan jumlah peserta acara ini termasuk kehadiran para pejabat setingkat menteri sejumlah 25 negara dan secara keseluruhan delegasi yang hadir berasal dari 82 negara.
© Copyright 2025, All Rights Reserved