Pengamat Politik yang juga Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI), Noor Azhari, menyebut ada potensi konflik terbuka antara Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dengan Ketua Umum Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Situasi semacam ini mencerminkan ketegangan internal di dalam kabinet Prabowo Subianto yang mulai muncul setelah masa 100 hari pertama pemerintahan.
"Konflik ini sebagai sinyal awal dari persimpangan politik di dalam koalisi pemerintahan Prabowo. Akomodasi politik dan pembagian portofolio di kabinet ternyata belum mampu meredam ambisi besar sejumlah aktor politik," kata Noor Azhari, Rabu (5/2/2025).
Menurut Noor Azhari, konflik yang ada justru menunjukkan ada perbedaan kepentingan yang cukup tajam antara partai-partai di koalisi.
"Ketegangan seperti ini dapat berpotensi mengganggu stabilitas pemerintahan jika tidak segera dikelola dengan baik," kata Noor Azhari.
Bahkan Noor Azhari mengritik keras cara para elite politik yang menyelesaikan perbedaan pandangan melalui konflik terbuka di ruang publik.
"Rakyat Indonesia kehilangan panutan kenegarawanan dari para penyelenggara negara. Konflik ini justru membuka celah bagi pihak-pihak yang haus kekuasaan untuk ikut campur dan memperkeruh situasi politik di pemerintahan Prabowo," kata Noor Azhari.
Sebelumnya, terjadi perang statement antara Bahlil Lahadalia dan Sufmi Dasco Ahmad terkait kebijakan distribusi LPG 3 kg menjadi perhatian publik.
Menurut Noor Azhari, kalau tidak segera diatasi maka konflik internal seperti ini bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menggagalkan stabilitas dan agenda besar pemerintahan.
Noor Azhari mengatakan, pekerjaan rumah utama bagi Presiden Prabowo adalah menjaga formasi kabinet dan menyatukan visi koalisi.
"Manuver politik dari Golkar dan Gerindra harus diredam agar pemerintahan tetap berjalan efektif," pungkas Noor Azhari. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved