Pada 2014 lalu, situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Situs Cagar Budaya Nasional dengan luas 29,1 hektar. Namun berdasarkan penelitian terakhir, situs ini diyakini tidak berdiri sendiri, tapi dikelilingi dan saling berhubungan dengan situs-situs lainnya.
Para peneliti menduga, situs Gunung Padang ini terhubung dengan situs-situs lain di sekitarnya sehingga membentuk Kawasan Gunung Padang dengan radius 5 km dari Gunung Padang. Beberapa artefak telah ditemukan di kawasan yang lebih luas dari area Gunung Padang yang diketahui publik saat ini.
Atas latar belakang hipotesis dan temuan ini, Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) bekerja sama dengan berbagai komunitas yang peduli, mengadakan kegiatan Arkeologi Publik dan Wisata Kreatif dengan nama “Lacak Artefak”.
Ketua MARI, Dr. Ali Akbar mengatakan, kegiatan ini untuk mengajak masyarakat yang peduli, baik masyarakat lokal ataupun kalangan urban, untuk melacak potensi sejarah dan kepurbakalaan yang mencerminkan “The Great Indonesia” sejak ribuan tahun silam.
“Kepedulian ini dirumuskan dalam kegiatan Lacak Artefak, khususnya untuk survei permukaan tanah untuk mendata potensi kepurbakalaan di kawasan Gunung Padang,”ujar Arkeolog dari Universitas Indonesia ini kepada politikindonesia.com, Kamis (05/03).
Ali yang juga anggota Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang ini mengatakan, kegiatan Lacak Artefak ini akan diselenggarakan akhir pekan pada 3-5 April 2015. Kegiatan ini juga akan diisi dengan wisata astronomi, gastronomi/kuliner, kriya warga dan pergelaran seni lokal di Kawasan Gunung Padang.
Ia menyebut, keseluruhan kegiatan ini merupakan bentuk wisata kreatif (creative tourism) seperti yang dirumuskan Creative Cities Network dan UNESCO (2006). Salah satu paket kegiatan kreatif ini adalah stargazing atau Lacak Bintang dan Bulan dengan disertai belajar sains astronomi dasar.
Kawasan Gunung Padang merupakan daerah yang masih terjaga dari polusi cahaya perumahan padat, atau lebih dikenal dengan istilah Dark Sky Region. Waktu kegiatan diprediksi tepat pada waktu langit bersih tanpa awan—saat yang baik untuk mengamati langit secara kasat mata.
© Copyright 2024, All Rights Reserved